Berita  

Tradisi Pojhien Asal Desa Karang Sengon, Meriahkan HUT RI ke-80 di Kecamatan Klabang

filter: 0; fileterIntensity: 0.0; filterMask: 0; module: j; hw-remosaic: 0; touch: (-1.0, -1.0); modeInfo: ; sceneMode: Night; cct_value: 0; AI_Scene: (-1, -1); aec_lux: 383.18933; hist255: 0.0; hist252~255: 0.0; hist0~15: 0.0;

Bondowoso, Siber Nusantara.co.id

Suasana peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Republik Indonesia ke-80 di Kecamatan Klabang berlangsung meriah dengan digelarnya tradisi Pojhien. Tradisi khas masyarakat Madura tersebut ditampilkan oleh warga Desa Karang Sengon, pada Senin malam Selasa (18/8/25).

Tradisi Pojhien beranggotakan 25 orang, dalam atraksinya 2 orang naik ke pohon bambu setinggi 7 meter sampai ujung diiringan musik tradisional, tabuhan khas
serta gerakan yang menggambarkan semangat gotong royong dan kebersamaan.

Ratusan warga yang hadir tampak antusias menyaksikan jalannya atraksi. Mereka mengabadikan momen itu dengan gawai masing-masing dan sesekali memberikan tepuk tangan meriah.

Kepala Desa Karang Sengon, dalam sambutannya menyampaikan bahwa pelestarian tradisi lokal dalam momentum kemerdekaan merupakan bentuk penghormatan kepada leluhur sekaligus memperkokoh persatuan masyarakat.

BACA JUGA :
Dandim 0822 dan Forkopimda Bondowoso, Tinjau Pos Pam Malam Takbir

“Tradisi Pojhien bukan sekadar hiburan, tetapi juga menjadi pengingat bahwa budaya adalah jati diri kita yang harus dijaga,” ujar Kasim.

Camat Klabang yang turut menyaksikan penampilan Tradisi Pojhien dalam rangka meriahkan HUT RI ke 80, mengisi kemerdekaan tidak hanya dengan upacara dan lomba, ada bazar UMKM dan beberapa Tradisi kesenian singo ulung, termasuk tradisi Pojhien.

Hingga saat ini, Tradisi Kesenian Pojhien masih dilestarikan dan menjadi bagian dari identitas budaya masyarakat Dusun Belengguen, Desa Karang Sengon, ucap Hendrik Feri.

BACA JUGA :
Bentuk Empati, Dandim 0822 Bondowoso Bersama Ketua Persit Takziah Ke Almarhum Sertu Sugeng

“Kami berharap tradisi seperti ini terus digelar agar generasi muda mengenal dan bangga dengan kebudayaannya sendiri, ciri khas Desa Karang Sengon” imbuhnya.

Pak Lis koordinator Tradisi Kesenian Pojhien juga menyampaikan bahwa tradisi Pojhien berasal dari Desa Karang Sengon, Dusunnya Belengguen.

“Malam ini, kami bersama tim hadir di kantor kecamatan Klabang dalam meriahkan peringatan HUT RI ke 80,” ucapnya.

Pak Lis juga menjelaskan bahwa pihaknya pernah tampil di Kota Solo, Denpasar Bali dan Kawah Ijen Bondowoso.

“Iya mas, saat tampil di solo, Denpasar Bali dan Kawah Ijen Bondowoso, ratusan warga tampak tegang ketika melihat atraksi kami di atas pohon bambu, mereka terlihat heran dan kagum,” Ungkapnya.

BACA JUGA :
Letkol Arm Suhendra Pimpin Pelepasan Ws. Dandim 0822 Bondowoso

Ditanya soal asal usul Pojhien, Pak Lis menjelas Pojhien berasal dari kata “Pamojjen” yang berarti pemujaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Kesenian ini dilakukan untuk mengungkapkan rasa syukur atas nikmat dan karunia yang diberikan, serta untuk memohon perlindungan dan keselamatan, pungkasnya.

Pantauan media, Warga yang hadir tampak antusias menyaksikan jalannya atraksi. Mereka mengabadikan momen itu dengan gawai masing-masing dan sesekali memberikan tepuk tangan meriah.

Dengan hadirnya tradisi Pojhien di peringatan HUT RI ke-80, semangat kemerdekaan di Kecamatan Klabang terasa semakin istimewa dan penuh makna.