BONDOWOSO, SIBERNUSANTARA.CO.ID
Sebuah drama politik lokal di Bondowoso, Jawa Timur, kini menjadi sorotan atas tudingan pemborosan anggaran publik yang berpotensi mencerminkan isu transparansi.
Ketua DPRD Bondowoso, H. Ahmad Dhafir, secara mengejutkan membantah keras tudingan mantan pejabat yang menuding legislatif sering menggelar rapat di hotel mewah, dan justru membalikkan fakta dengan mengungkap dugaan pemborosan di era eksekutif sebelumnya.
Dengan nada tegas, Dhafir membantah keras tuduhan tersebut dan menyebutnya tidak berdasar. “Tudingan itu tidak benar! Silakan cek APBD 2025, tidak ada anggaran untuk rapat di hotel,” ujarnya saat dikonfirmasi oleh beberapa wartawan, Senin (29/9/2025).
Menurutnya, justru di era pemerintahan sebelumnya, kebiasaan menggelar rapat di hotel cukup sering terjadi dan bahkan menyisakan tanggungan yang belum lunas hingga saat ini.
Lebih lanjut, H. Ahmad Dhafir menegaskan bahwa DPRD Bondowoso saat ini fokus pada efisiensi anggaran dan pengelolaan keuangan daerah yang lebih transparan. Ia menyebut, anggaran diprioritaskan untuk kebutuhan yang langsung menyentuh masyarakat.
“Kami lebih memilih mengalokasikan anggaran untuk hal-hal yang lebih penting, seperti pembangunan infrastruktur, bantuan sosial, dan pelayanan dasar masyarakat,” jelasnya.
Tak hanya itu, ia juga menegaskan bahwa DPRD telah memiliki gedung rapat yang representatif, sehingga tidak ada alasan untuk memboroskan anggaran dengan menyewa tempat di hotel.
“Gedung kami sudah cukup memadai. Kami tidak perlu menggelar rapat di luar, apalagi sampai menghamburkan anggaran rakyat,” tegasnya lagi.
Ahmad Dhafir pun menutup pernyataannya dengan menegaskan komitmen DPRD Bondowoso terhadap transparansi dan akuntabilitas dalam setiap proses penganggaran dan pelaksanaan tugas-tugas legislatif