Perhutani Bondowoso Ikuti Gelar Pasukan Kesiapsiagaan Tanggap Darurat Bencana Hidrometeorologi

BONDOWOSO, Siber Nusantara.co.id

Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Bondowoso menyatakan kesiapannya dalam menghadapi potensi bencana ekstrem dan hidrometeorologi yang kerap terjadi selama musim penghujan.

Hal tersebut disampaikan oleh Administratur Perhutani KPH Bondowoso, Misbakhul Munir, usai mengikuti Apel Gelar Pasukan Penanggulangan Bencana Ekstrem dan Hidrometeorologi yang digelar di halaman Markas Kepolisian Resor (Mapolres) Bondowoso, pada Selasa (4/11).

Dalam keterangannya, Misbakhul Munir menjelaskan bahwa Perhutani memiliki tanggung jawab besar dalam menjaga kelestarian kawasan hutan yang berfungsi vital sebagai daerah tangkapan air dan penyangga ekosistem.

Oleh karena itu, kesiapsiagaan terhadap potensi bencana seperti banjir, tanah longsor, dan angin kencang merupakan bagian dari tanggung jawab sosial dan lingkungan yang melekat pada tugas Perhutani.

“Kami mendukung penuh kegiatan kesiapsiagaan ini. Selain berfokus pada pelestarian hutan, kami juga memiliki kewajiban moral dan sosial untuk membantu masyarakat dalam upaya mitigasi bencana, khususnya di wilayah hulu yang rawan longsor dan banjir,” ujar Munir.

BACA JUGA :
Pengerjaan Pembangunan Jalan TMMD 116 Bondowoso Sudah Mencapai 50 Persen

Lebih lanjut, Munir mengungkapkan bahwa Perhutani KPH Bondowoso telah membentuk Pusat Komando Pengendali (Puskodal) yang beroperasi selama 24 jam penuh untuk memantau kondisi lapangan dan menyalurkan informasi cepat jika terjadi keadaan darurat.

Di setiap Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) juga telah dibentuk satuan siaga yang terdiri dari Polisi Hutan, Mandor Lapangan, serta petugas teknis lainnya yang siap diterjunkan sewaktu-waktu untuk membantu masyarakat dan melakukan tindakan tanggap darurat di kawasan hutan.

Perhutani juga telah menyiapkan peralatan pendukung kebencanaan, antara lain gergaji mesin, tali evakuasi, kendaraan operasional, alat komunikasi lapangan, serta perlengkapan pelindung diri bagi petugas.

BACA JUGA :
Apel Malam Penting Dilaksanakan Bagi Anggota Satgas TMMD 116 Bondowoso

Kesiapan ini, kata Munir, merupakan bentuk nyata komitmen Perhutani dalam memperkuat sinergi lintas sektor untuk mengurangi risiko bencana di wilayah kerja KPH Bondowoso yang sebagian besar merupakan daerah perbukitan dengan tingkat kerawanan tinggi terhadap longsor dan banjir bandang.

Dalam amanatnya saat memimpin apel, Wakil Kepala Polres (Wakapolres) Bondowoso, Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Harto Agung Cahyono, menekankan pentingnya koordinasi dan kolaborasi lintas instansi dalam menghadapi ancaman bencana hidrometeorologi.

Ia mengingatkan bahwa kesiapsiagaan tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, namun juga membutuhkan peran aktif seluruh elemen masyarakat, dunia usaha, serta lembaga sosial dan kemanusiaan.

“Kesiapsiagaan bukan hanya tentang peralatan dan personel, tetapi juga menyangkut kesadaran, kepedulian, dan kesiapan mental seluruh masyarakat. Dengan kerja sama yang solid dan terarah, kita dapat meminimalkan risiko serta dampak bencana yang mungkin terjadi di daerah kita,” tegas AKBP Harto Agung Cahyono.

BACA JUGA :
Bati Komsos Koramil Tapen Pantau Kegiatan Pramuka di Wilayah Binaan

Apel gelar pasukan ini dihadiri oleh jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Bondowoso, perwakilan TNI-Polri, serta sejumlah instansi terkait seperti Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Dinas Sosial, Dinas Lingkungan Hidup, PMI, Tagana, Relawan Kebencanaan, unsur BUMN/BUMD termasuk Perhutani.
Kegiatan ini bertujuan untuk mengevaluasi kesiapan sumber daya manusia, sarana, dan prasarana dalam menghadapi potensi bencana alam yang sering terjadi di wilayah Bondowoso, terutama pada musim penghujan.

Melalui kegiatan tersebut, diharapkan seluruh unsur terkait dapat meningkatkan koordinasi, komunikasi, dan kemampuan respons cepat dalam penanggulangan bencana demi menjaga keselamatan masyarakat dan kelestarian lingkungan hutan di wilayah Bondowoso. (Kom-PHT/Bdw/Mam)