Bondowoso, Siber Nusantara.co.id
Suasana halaman Kantor MWC NU Sukosari tak seperti biasanya. Sejak pukul 09.00 WIB, warga datang satu per satu, kemudian berganti menjadi kerumunan yang penuh harap. Mereka datang untuk satu tujuan sederhana namun begitu berarti: ingin berobat dan memeriksakan kesehatan tanpa biaya.
Kegiatan bakti sosial ini digelar oleh MWC NU Sukosari bekerja sama dengan Rumah Sakit Mitra Medika Bondowoso, dipelopori oleh pemuda-pemuda Ansor yang dengan sepenuh hati menyiapkan segala kebutuhan masyarakat. Tidak hanya pengobatan dan pemeriksaan kesehatan gratis, setiap warga yang hadir juga memperoleh uang saku berupa voucer transport. Sebuah perhatian kecil, namun mampu meringankan langkah mereka untuk datang dan pulang. Rabu (10/12/25).
Direktur Rumah Sakit Mitra Medika, Dr. Munif Amar, hadir memberikan sambutan yang menyentuh. “Negara yang kuat harus dilandasi jiwa dan fisik yang sehat,” ucapnya, mengingatkan bahwa kesehatan masyarakat adalah pondasi dari masa depan bangsa.
Dari pihak MWC NU Sukosari, Gus Habaib membuka acara dengan penuh semangat. Ia menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang mendukung kegiatan kemanusiaan ini. Dengan suara yang bergetar namun tegas, ia berkata, “Temanya kita ganti. Pengobatan gratis, cek kesehatan gratis, dan voucer transport. Kita, warga N.U, harus menanamkan untuk selalu memberi… bukan justru sebaliknya.”
Kata-kata itu membuat suasana sejenak hening. Banyak warga yang tampak mengangguk pelan, seakan merasakan bahwa acara ini bukan sekadar layanan kesehatan… tapi bentuk kasih sayang dari organisasi yang benar-benar peduli.
Satu warga dari desa pecalongan mengungkapkan dengan bahasa madura “Mun dek iyeh cocok reah NU cong,la ekoniien gik eberrik sanguh (harusnya begini NU ini nak, sudah diantar jemput, masih diberik uang saku)”
Antusiasme warga sangat tinggi. Mereka datang silih berganti: para ibu yang membawa anaknya, bapak-bapak yang baru pulang dari bekerja, hingga para lansia yang menggenggam kupon dengan tangan bergetar. Senyum kecil muncul ketika mereka selesai diperiksa, menerima obat, lalu diberi uang saku.
Di balik sederhana dan kesibukan kegiatan ini, ada harapan besar. Bahwa semangat kepedulian ini dapat menjadi pengingat bagi semua pihak—instansi pemerintah, swasta, organisasi masyarakat, dan lembaga non-profit—untuk terus hadir di tengah masyarakat tanpa pamrih.
Sukosari hari itu bukan hanya menjadi tempat layanan kesehatan. Ia menjadi rumah bagi rasa kebersamaan, kepedulian, dan harapan baru.







