Bondowoso, Sibernusantara.co.id
Perum Perhutani Divisi Regional Jawa Timur bersama Sekolah Menengah Kehutanan (SMK) Ibrahimy I Sukorejo–Situbondo resmi menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) tentang Penyelenggaraan Kelas Industri untuk Konsentrasi Keahlian Kehutanan. Penandatanganan berlangsung khidmat di Aula Sonokeling, Kantor Perum Perhutani KPH Bondowoso, Jalan A. Yani Nomor 90 Bondowoso, dengan dihadiri jajaran Managemen, segenap Asisten Perhutani (Asper), Kepala Sekolah, Pengurus lembaga pendidikan, serta perwakilan guru.(09/12)
Dalam sambutannya, Kepala Divisi Regional Perhutani Jawa Timur, Wawan Triwibowo, menyampaikan bahwa kerja sama ini merupakan langkah penting dalam mencetak generasi muda yang memiliki kompetensi kehutanan modern sekaligus memahami etika pengelolaan hutan yang berkelanjutan. Ia menegaskan pentingnya dunia pendidikan dan industri berjalan beriringan.
“Kami berharap MoU ini tidak hanya menjadi dokumen seremonial, tetapi mampu membuka ruang belajar yang nyata bagi para siswa. Semoga saya dan Pak Munir bisa memberikan ilmu kehutanan nantinya, berbagi pengalaman langsung dari lapangan, serta mengantarkan mereka menjadi tenaga profesional yang siap mengabdi untuk kelestarian hutan Indonesia,” ujarnya.
Sementara itu, Administratur Perhutani KPH Bondowoso, Misbakhul Munir, menegaskan bahwa Perhutani sangat terbuka untuk mendukung pendidikan kehutanan. Menurutnya, para siswa membutuhkan ruang praktik yang autentik, dan Perhutani siap memfasilitasi melalui berbagai kegiatan lapangan, dan pembimbingan tehnis kehutanan.
“Bersyukurlah kita jika bisa bekerja dan memberikan ilmu. Kami di Perhutani merasa memiliki tanggung jawab moral untuk membagikan pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki. Semoga hadirnya kelas industri ini menumbuhkan generasi penjaga hutan yang berkarakter, profesional, dan berintegritas,” kata Munir.
Dari pihak sekolah, Kepala SMK Ibrahimy I Sukorejo – Situbondo, Umar Hasan, M.Pd.I, menyampaikan apresiasi mendalam atas kepercayaan Perhutani memberi kesempatan bagi siswa untuk belajar langsung dari praktisi. Ia menjelaskan bahwa SMK Ibrahimy, yang berada dalam asuhan KHR. Ach. Azzaim Ibrahimy—pengasuh Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo—selalu berupaya menghadirkan pendidikan yang relevan dengan kebutuhan industri dan masyarakat.
“Kerja sama ini menjadi momentum besar bagi SMK Ibrahimy untuk meningkatkan kualitas pendidikan kehutanan. Dengan dukungan penuh Perhutani, kami yakin para siswa akan memperoleh bekal keterampilan, wawasan, dan etika kerja yang kuat. Ini bukan hanya kerja sama, tetapi sebuah upaya membangun masa depan kehutanan yang lebih baik,” jelasnya.
MoU ini menjadi tonggak penting dalam penguatan link and match antara lembaga pendidikan dan industri kehutanan. Melalui kelas industri, para siswa akan mendapatkan kurikulum yang disesuaikan dengan kebutuhan lapangan, pembelajaran praktik, serta peluang untuk terjun langsung dalam pengelolaan hutan produksi, konservasi, dan agroforestri.
Perhutani dan SMK Ibrahimy berharap kerja sama ini dapat menjadi model pendidikan vokasi yang berorientasi pada kompetensi nyata, sekaligus memperkuat kontribusi generasi muda dalam menjaga kelestarian sumber daya hutan.
Sumber : Komp/PHT/Bdw/Mam







