Sekolah Desa Untuk Bangsa. Camat Botolinggo “Validkan Data Berbasis Digital”

banner 468x60

Bondowoso, Siber Nusantara.co.id

Dalam upaya meningkatkan kualitas pelayanan dan tata kelola pemerintahan desa, Pemerintah Kecamatan Botolinggo menyelenggarakan Sekolah Desa dengan tema “Peningkatan Kapasitas Perangkat Desa”.

Sekolah Desa berlangsung di Balai Desa Lumutan dengan dihadiri oleh Kades Botolinggo, Lumutan, Sumber Canting, Gayam Lor, perangkat desa, pendamping desa dan perwakilan TP PKK. Jum’at (20/12/24).

Sekolah Desa bertujuan untuk membekali perangkat desa dengan pengetahuan dan keterampilan yang relevan dalam menjalankan tugas pemerintahan, pengelolaan anggaran, serta pelayanan masyarakat.

BACA JUGA :
Secara Virtual, Prajurit Kodim 0822 Bondowoso Ikuti Launching "Babinsa Duta Informasi Positif"

Camat Botolinggo, menyampaikan materi sekolah desa mencakup
Kependudukan, Pemerintahan Desa, Kesehatan, Ekonomi, Pendidikan, Peternakan, Lembaga Masyarakat dan Pertanian.

“Semua data akan terhimpun di bank data, apa yang kita butuhkan, semuanya ada di bank data tersebut,” jelas Ferry Hadi Sucipto.

“Seorang Kepala Dusun, harusnya punya data warganya. Laki-Laki ada berapa, Perempuan ada berapa, mulai dari balita sampai lansia, itu contoh data kependudukan,” imbuhnya.

Camat Botolinggo juga menjelaskan pentingnya profesionalisme perangkat desa dalam menjawab tantangan zaman di era digital.

BACA JUGA :
Di Perbaiki Satgad TMMD 116 Bondowoso, Mushola Siap Digunakan Warga

“Peningkatan kapasitas perangkat desa menjadi kunci keberhasilan pembangunan desa yang berkelanjutan. Dengan kemampuan yang memadai, perangkat desa dapat menjalankan peran secara lebih efektif,” ujarnya.

“Ayo bersama-sama, kita belajar, melalui sekolah desa ini. Saya yakin, kalau ada kemauan dan kerja keras dalam waktu 6 bulan, semua data bisa rampung,” ungkapnya.

Nuril Anwar selaku nara sumber memberikan materi dan pelatihan tentang capaian bank data yang telah berhasil dilakukan oleh desa lain.

“Ketika berbicara data akan muncul angka, sebenarnya gampang karena angka itu dari 0 hingga 9. Contoh data penduduk ada berapa, data stunting dan seterusnya,” kata Nuril.

BACA JUGA :
Spektakuler, HUT AJIB Ke 2 dihadiri Ribuan Jamaah Sholawat

“Ayo bareng-bareng persepektif, kerja sama.
Pemerintah desa harus punya data yang valid.
Pelatihan ini menjadi langkah konkret untuk meningkatkan kapasitas perangkat desa,” ungkapnya.

“Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan perangkat desa semakin siap menghadapi tantangan era digital serta mampu memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat karena semua data sudah terhimpun di bank data,” pungkasnya.

Penulis : Suwaris