Bondowoso, Siber Nusantara.co.id
Koordinator Perangkat Desa Tapal Kuda Jawa Timur, Achmad Washil, meminta Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Timur untuk segera mengkaji pidato yang disampaikan oleh Abuya Mama Gufron.
Mama Ghufron akhir-akhir ini menjadi sorotan publik dan warganet di media sosial (Medsos), karena ceramah atau pesan yang disampaikan penuh kontroversi.
Achmad Washil sekaligus sekretaris DPD PPDI Kabupaten Bondowoso menyatakan bahwa pidato tersebut telah menimbulkan kontroversi di kalangan masyarakat, terutama karena beberapa pernyataan yang dianggap tidak sejalan dengan ajaran Islam yang moderat.
“Kami meminta MUI Jatim untuk segera mengkaji secara mendalam pidato Abuya Mama Gufron, guna memastikan apakah ada unsur-unsur yang bertentangan dengan prinsip-prinsip Islam dan kebhinekaan yang kita junjung,” ujar Washil melalui pesan WhatsAppnya. Sabtu (13/7/24).
Achmad washil menghimbau kepada seluruh perangkat desa Jawa Timur khususnya umat islam untuk menjaga kedamaian, ketentraman ditengah-tengah masyarakat kita dari hal hal yang menyesatkan dan hal hal yang tidak sesuai dengan ajaran agama islam
“Kami sebagai perangkat desa yang hidup di desa berhak melindungi dan menjaga masyarakat kami dari hal hal yang menyimpang dari ajaran kami, jika pemahaman yang salah ini berkembang maka akan menimbulkan keresahan ditengah – tengah masyarakat ” jelas sekretaris DPD PPDI Kabupaten Bondowoso.
“Kami berharap MUI Jatim dapat segera memberikan pandangan resmi mereka agar tidak terjadi kesalahpahaman yang berkelanjutan di masyarakat, sehingga kerukunan, kedamaian masyarakat tetap harmonis” pungkasnya.